Minggu, 04 Maret 2012
MEMBANGUNKARAKTER
Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan
membentuk karakter seseorang,sebuah organisasi,dan sebuah masyarakat
bangsa.Sebab dalam hubungannya dengan seseorang karakter mengandung
pengertian(1)suatu kualitas popsitif yang dimiliki seseorang,sehingga
membuat menarik dan atraktif;(2)reputasi seseorang dan(3)Dalam kamus
Poerwardarminta,karakter diartikan sebagai tabiat;watak,sifat-sifat
kejiwaan,akhlak atau budi pengerti yang membedakan seseorang dari pada
yang lain Dengan pengertian diatas dapat dikatakan membangun karakter
(character building)adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian
rupa,sehingga 'berbentuk' unik,menarik,dan berbeda atau dapat dibedakan
dengan orang lain.Ibarat sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama
antara yang satu dengan yang lain,demikian orang-orang yang bekarakter
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya (termasuk dengan yang
tidak/belum berkarakter/berkarkter tercela) kalimat itu boleh jadi
merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional.lewat perjuangan
panjang dan ketekunan yang sulit di cari tandingannya,ia kemudian
menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah amerika yang
mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional
atas prestasi dan pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org). helen
keller:model manusia berkarakter (terpuji). dan sejarah hidupnya
mendemonstrasikan bagaimana proses membangun karakteritu memerlukan
disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau
instan.diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice
(keputusan moral)dan di tindak lanjuti dengan aksi nyata sehingga
menjadi praksis, refleksi dan praktik.diperlukan sejumlah waktu untuk
membuat semua itu menjadi kostum (kebiasaan) dan memebentuk watak da
tabiat seseorag demikianlah makna penting sebuah karakter dan roses
membentuknya yang tidak perah mudah meahirkan manusia-manusia yang tidak
bisa di beli. Kearah yang demikian itulah pendidkan dan pembelajaran
termasuk pengajaran di institusi formal dan pelatihandi institui non
formal seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-manusia berkarakter
(terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya da
orang-orang yang dapat dipengaruhi agar menjadi lebih manusiawi, menjadi
manusia yang utuh / memiliki intergritas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar